Syekh Pujiono

Tuesday, 28 October 2008

Berawal dari sebuah milis. Yang pada akhirnya memacu adrenalin untuk memberikan tanggapan mengenai kasus seorang kyai dengan profesinya sebagai pengusaha yang berniat akan menikahi dua orang perempuan yang berumur 7 dan 9 tahun setelah memperistri seorang perempuan berumur 12 tahun.

Dalam hal ini saya tidak mengatasnamakan sebuah agama dalam berpendapat. Bukan karena saya mengabaikan agama yang saya anut, tetapi karena selain agama saya terlalu suci untuk dicampuradukkan ke dalam masalah ini, tetapi juga karena saya sangat menghargai perbedaan dan keanekaragaman serta kemerdekaan dalam beragama. Dan bagaimanapun juga, setiap agama mengajarkan kita untuk memahami segala perbedaan yang ada. Maka dari itu saya akan berpendapat dari sisi sebagai seorang manusia khususnya wanita yang hidup di negara yang bernama Indonesia.

Tanggapan pertama yang terlintas adalah sebuah kalimat setiap orang memang memiliki hak untuk menata kehidupannya sesuai dengan yang diinginkannya. Dan memang pula setiap manusia berhak untuk menentukan jalan kehidupannya masing-masing khususnya dalam urusan berumah tangga apakah akan menikahi seseorang berumur 20 tahun atau menikahi seseorang berumur 5 tahun sekalipun, atau bahkan pria menikahi pria. Tetapi dalam hal ini ketika kita hidup di sebuah negara yang mengenal sebuah peribahasa yang indah yaitu ”Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung” akan mengingatkan kita pada segala aturan, norma, dan kebiasaan yang ada pada masyarakat yang apabila dilanggar akan mengakibatkan gejolak-gejolak positif maupun negatif. Dalam hal ini sikap pro dan kontra. Maka tidak heran jika banyak masyarakat yang memberikan tanggapan terhadap kasus ini. Karena selain melanggar kebiasaan yang ada pada masyarakat, kasus ini juga sebenarnya melanggar aturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dalam undang-undang perkawinan yang menyebutkan bahwa batas usia pria maupun wanita yang menikah adalah minimal berusia 16 tahun. Jelas peraturan ini menyimpulkan bahwa tidak ada pernikahan yang diakui oleh negara apabila mempelai berusia di bawah 16 tahun. Apalagi dengan isu poligami yang saat ini masih menjadi hal yang kontroversial bagi(sebagian) masyarakat. Mengenai alasan yang dikemukakan oleh kyai tersebut tentang pernikahannya dengan gadis di bawah umur, ia menuturkan bahwa ia tidak sudi menikah dengan gadis yang sudah kuliah (16 tahun ke atas) karena pasti kelakuannya sudah bejat. Ya, tidak apa-apa kalau memang persepsi yang ada di matanya bahwa gadis yang sudah kuliah a.k.a 16 tahun ke atas adalah kelakuannya sudah bejat, tetapi menurut pandangan saya, setiap manusia itu berbeda-beda tidak bisa digeneralisasikan sebagai satu kesimpulan umum apalagi menyangkut sifat dan kelakuan.

Sekali lagi, saya sangat menghargai perbedaan dan dalam hal ini pula saya sangat menghargai persepsi yang ada di matanya karena(pastinya) ia adalah manusia dan setiap manusia pasti mempunyai pemikiran yang berbeda. Untuk itu, mari kita lihat dari sisi psikologis perkembangan anak.

Perkembangan anak di usia remaja yang sudah menikah pastinya akan memiliki perbedaan dengan perkembangan anak di usia remaja tetapi belum menikah. Misalnya dalam hal pergaulan. Setiap manusia yang masih dalam batas usia dapat disebut sebagai seorang anak-anak, pasti memiliki hak dan kesempatannya untuk bermain dengan teman-teman sebayanya. Ketika anak yang sudah menikah di bawah umur dari yang ditetapkan ini bermain dengan teman sebayanya, akan menimbulkan rasa saling ketidaknyamanan dan kejanggalan di antara mereka. Lantas apakah ia harus bergaul dengan ibu-ibu yang notabene dalam hal ini memiliki kesamaan status dengannya sebagai seorang ibu rumah tangga. Jadi, cobalah untuk berfikir panjang mengenai kasus ini, karena hal ini tentu akan mengakibatkan berbagai efek samping yang tidak hanya mengganggu kestabilan perkembangan si anak tetapi juga terhadap kemaslahatan sebuah keluarga yang akan dibangunnya.

Pada intinya, semua hal pasti memiliki waktu yang lebih tepat.

Read more...

A Relationship

Ada sesuatu yang mau saya bahas mengenai sebuah hubungan. Ini terjadi awalnya karena saya menonton, eh ngga juga deng, menengahi, eh ngga juga deng, memberikan sedikit saran terhadap pacarnya kakak saya yang pada saat ini sedang ada masalah. Bukan mau ikut campur, tapi sedikit cerita tentang perasaan saya ketika sedang diminta untuk memberikan sedikit saran. Entah kenapa ada perasaan marah juga ketika saya sedang memberikan sedikit saran terhadap hubungan mereka. Karena menurut saya tindakan mereka masih terlihat sebagai orang dewasa yang bersikap seperti beberapa anak kecil yang suka membuat masalah yang sebenarnya kecil menjadi besar dan kadangkala terlihat diperbesar-besarkan. Dan saya pun menyadari bahwa tentu hal ini sudah pernah terjadi oleh saya, itu ditandai dengan adanya perasaan bersyukur yang saya rasakan karena sudah pernah melewati masa-masa seperti itu dan lebih untungnya lagi, ketika usia saya masih 15 tahun, bukan 25 tahun seperti kakak saya sekarang ini, hekhekhek. Sedih dan kasihan juga karena kakak saya masih mengalami hal seperti ini dalam usia yang sudah perak itu. Ternyata memang benar kedewasaan tidak bisa diukur dari umur ya. Saya tidak mengatakan bahwa saya sudah dewasa dalam hal ini, tetapi apa salahnya untuk mencoba menjadi orang yang lebih baik dalam hal berfikir matang, tepat dan logis. Toh dalam berkehidupan kita pasti memiliki tujuan untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Read more...

Mon ami m'a quittée

Monday, 27 October 2008

3 tahun belajar bahasa prancis, gue cuma bisa comment a lez vous, ca va bien, et vous? ca va bien aussi. je m'apelle mayang, je viens de pontianak, j'habite a jakarta. merci beaucoup, salute! bonjour, au revoir! yampun ckckckck. tapi begitu gue tau arti dari lirik lagunya celine dion yg berbilingual inggris-prancis di bawah ini (inggrisnya gue apusin) oh no, crrrrooooootttt, mencret-mencret gue nangis (lebayy) hahaa. gue ngga tau harus tertawa atau sedih :)


Mon ami m'a quittée
Je vous le dit
Çà devait arriver à moi aussi
Je le voyais rêver d'une autre fille depuis longtemps

Mon ami est ailleurs
Je ne sais
Au près d'un autre coeur
Et loin de nous
À cueillir d'autres fleurs
Et d'autres rendez-vous

Moi je regarde les vagues
Dont la mer écrase les rochers
Et je voudrais que le calme
Vienne habiter ma solitude

Il m'a quittée
Je vous le dit
Oui c'est arrivé à moi aussi
À force de rêver d'une autre fille depuis longtemps

Mon ami m'a quittée
C'est trop facile
C'est la fin de l'
Soleil fragile
Les bateaux sont rangés
Pour un meilleur avril

Alors moi je regarde les vagues
Dans mon coeur quelquechose a bo
Il était tendre et sauvage
Et le voilà qui se raconte

Il m'a quittée
À la fin de l'
Il m'a quittée

Mon ami m'a quittée
Je vous le dis
Oui c'est arrivé à moi aussi
J'ai fini de rêver du moins pour aujourd'hui


hhhfff..
ya ampun, i'm just trying to let it go and let it flow away, it's been too looooongggg

Read more...

Today's song playlist

Saturday, 25 October 2008


  1. Doctor doctor (please don’t go) – Frankie J
  2. Superwoman – Alicia Keys
  3. Lucky – Jason Mraz feat. Colbie Cailiat
  4. Teenage love affair – Alicia Keys
  5. I will, Here there and everywhere – Nathan Hartono
  6. Creep – Karen Souza
  7. Kau yang bisa – Maliq n d’Essentials
  8. No one, Tattoo, Where is the love – Boyce Avenue
  9. Boys don’t cry – Jamie Lancaster version
  10. Sweet child of mine – Bossa ‘n Roses
  11. Just one night – Two Triple O feat. Cindy Bernadette
  12. The little things – Colbie Cailiat
  13. Sementara -- Float

Read more...

Again, missing you friends

Friday, 24 October 2008

Halo. Lagi suka liat foto-foto lama. Biasa, kebiasaan hobi bernostalgia hehee. And I just found a difference.



Gilak ya, jaman-jaman SMA yang penuh gairah haahaa. Baru sadar gue apalagi pas jaman 28 CUP yang penuh tumpah darah tangisan jiwa raga harta dan nyawa(lebaaayy). Lihat dong senyuman paksa yang menyimpan beban. Sekarang kita lihat di bawah ini, senyuman yang tanpa(belum) beban.



Sitmen, itu gua? Oh, kok tidak serupa dengan yang sebelumnya. Pantas aja tiap gue ketemu teman lama atau sodara lama (lama ngga ketemu maksudnya)
”Makin berisi aja May, stres yaaa”
BAH. Oh iya ya, jangan-jangan justru senyuman berbeban itu yang di bawah, hahaaa.
Kemaren gue smsan sm Meisha nanyain nomernya Gerry yang lagi on. Padahal Meisha di Bandung dan Gerry disini –di Teknik lagi, yg sudah pasti fakultasnya dekatan sm gua!. Yaaah tak apalah, entah kenapa lagi kangen sama Meisha gue. Akhirnya gue tanya gimana hidupnya dia di HI. Dia bilang baru belajar pengantar hubungan internasional, dasar-dasar sosial politik, administrasi, hukum. Hell ya, dahulu itulah studi yang gue idam-idamkan sekarang ditekuni Meisha yang dahulu juga berkeinginan lain, yaitu kuliah di salemba, fkg. Tanpa sadar gue ngitung sendiri, ternyata Meisha dan Gerry udah mau 1 tahun 3 bulan. Haaaaaa jadi inget dahulu pas main truth or dare di IPA 4 hahaaa. Yang join, ayo tunjuk tangan!




Oh ya kemaren si Akbar sms –yang nun jauh di Bandung tapi pulang ke Jakarta tiap jumat malam, haaaa dasar lo Bar anak mami

From: Akbar Badriansyah
asdos gua kaya elo,haha
kutukan apa ini?


To: Akbar Badriansyah
Waaah cantik dong Bar! Dia pake rok mini ngga, kalo iya, coba cek bulu kakinya

From: Akbar Badriansyah
Pokoknya pas pertama liat dia gua mikir ’kalo bukan asdos sama kalo bajunya pas pasti cantik’.gatau kakinya yg jelas ga jenggotan

------------damn you Bar

Read more...

One more day!

Sudah lama tak menulis. Well, uts akuntansi hari ini(akhirnya) terlewati. No other comments anymore. Still not getting any braveness to give some expectations, soalnya hasilnya belum keluar meeeeeen, jadi jangan macem-macem dah ah. Stop talking about its subject –since I woke up today, I never stopped to offer a silent prayer each seconds, in order I can do something till the clock jumps and shows 11.35 am. Akhirnya –sebuah kata yang patut disyukuri bisa diucapkan di pukul 11.39 siang tadi. Masih ada sehari uts lagi, tapi setidaknya karena jumat libur bisalah ya tidur-tiduran dikit. Hekhek. Oh ya tadi di rumah temennya emak gua, yang notabene anaknya adalah temen sd gue, sesuatu yang mengejutkan diucapkan oleh para ibu-ibu itu. Gee, they kidded me and made some laughs about their plans to match me with one of her sons. Oh my, masih jaman ape ya Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih. They offered me, want a doctor one or an engineer one? Gilak, ibu-ibu rada-rada. Tawarannya terlalu tinggi meeeeeen, walaupun gue menjawab dalam hati sendiri (yaaaaah some-of-you-know-who). Eh bok, semenjak uts yang bikin stres, tubuh gua terstimulasi untuk mengonsumsi karbohidrat yang semakin banyak, alhasil baru baca dikit udah ketiduran, bangun lagi, eh laper, makan, trus ketiduran lagi. BAH. Gimana mau berhasil. Yasudahlah yaaa yang berlalu biarlah dikenang untuk dipelajari, besok-besok jangan lagi. Jangan lagi begitu. Bukan jangan lagi yang itu (huaaaahaaa, catch you!) Oh ya tadi di kampus kacamata ketinggalan, ketinggalan di rumah maksudnya. Jadinya selama beraktivitas mata gua menyipit-nyipitlah, berakomodasi ya namanya, hahaa ya itulah, lupa, udah lama ngga bersua dengan ipa-ipaan. Hai, apa kabar IPA? Yaaaaah walaupun gue sekarang hidup dengan hitung-hitungan juga, but somehow I can call it as Social Studies. Wawawawwww. Udah ah jangan main jurusan. Jurusan manapun, asal nyupirin angkotnya bener, bakal sampe kok. Oh ya few days ago I just had an experience, a bad experience (it’s suitable to be learned), do not really get easy to trust someone that you don’t know closely. Sangat penting di jaman seperti sekarang ini. Like I said, I feel being prevaricated. By someone that I really do not know who she is. Or even I do not know whether all her says was right. Fortunately, I had been realized for such a long time about that case, and also some people warned me about it before, moreover where the place I belongs to study. Dan gue bersyukur karena walaupun sebelumnya udah curiga dan waspada, gue tersadar karena stupid question that she asked me at that time. And then, I ensure, I’ve been prevaricated. For all of you, it’s really important for us to check the identity of the people that follows you all the time while they say that they want to get your helps. Ngga bermaksud untuk ngajarin suudzon, tapi ngga ada salahnya untuk memastikan apakah yang kita lakukan itu udah tepat atau belum.

Read more...

Taekwondo?

Wednesday, 15 October 2008

Lupa mau cerita. Kemarin hari Selasa gue bangun pagi dengan sumringah karena ngga ada kuliah apapun hari itu (kapan lg yaaa FE kayak gitu?) hehee. Tapi malemnya gue harus tetep dateng buat simulasi intern games futsal. Nah, pulang dari sana, jam setengah 10 gue sm Widya pulang dengan dianter Kak Ira sampe Gerbatama. Sebelum naik, pas masih di dalem fe nih, si Tammy temen futsal gue yg satu lagi berbicara dengan muka tanpa dosa :

"Ehh hati-hati lohh, senen kemaren baru aja ada perempuan yang diperkosa abistu dibunuh di Gerbatama."

(sompret) gue ketakutan tapi mencoba untuk bersikap tenang. Si Widya udah mulai cacingan ngga bisa diem.

"Ahhh jangan gitu loe Tam, jangan ngomong yg ngga-ngga."
"Iyaaa beneran, anak gundar, diperkosa abistu dibunuh, gue tau dari temen gue."

Gue mulai sadar. Soalnya Senen kemarin pas gue pulang naik bikun, ada rame2 di depan gerbang pintu masuk UI. tapi yaa gue kira ada syuting. ternyata..

"Oohh yg kemaren rame2 itu yah depan gerbang?"

"Iya ya? Iya kali yaa.." kata Tammy
"Ahhh itu mah bukan di Gerbatama, itu di depan pos pintu masuk UI, Gerbatama kan yg mau ke asrama.." (mencoba menenangkan diri sendiri dan Widya)

Iya, soalnya kalu gue ngga dijemput abis latian sampe malem, gue pulang bareng Widya naik 04 dari Gerbatama. Which is itu sudah menjadi tempat tongkrongan gue cing menunggu angkutan umum.
Akhirnya, kita dianter Kak Ira kan sampe Gerbatama. Sebelum turun, gue ngomong sm Widya.

"Wid, nanti langsung cepet-cepet pasang tampang muka jutek, supaya dikira wanita perkasa bebal tahan banting." (apa hubungannya?)

Eh tapi iya beneran, gue itu termasuk orang yang sangat parno. Tapi keparno-an gue lebih kepada berwaspada. Makanya, gue kalu jalan pasti cepet. Numut aja yg sering berangkat bareng gue suka ketinggalan di belakang. Sebenernya ngga ada maksud apa-apa, tapi emang udah kebiasaan dari dulu gue diajarin sm Kakak gue Anggun buat jalan cepet, kayak orang-orang yg jalan di Tokyo atau New York hahaaa, soalnya kata kk gue, kalu lelet, kayak orang ngga punya tujuan. Alhasil gue jadi suka ngerasa bersalah sama Numut, akhirnya gue berenti sebentar nungguin dia heheee.
Nah selain itu, ciri-ciri keparnoan gue yg lainnya, kalu jalan gue suka celingak-celinguk ke belakang. Intinya gue suka ngebayangin sendiri kalu ada orang yg ngebuntutin dari belakang, padahal ngga ada. GR bgt yaa, tp ya begitulah, berwaspada. Biasanya kalu emang beneran ada orang di belakang gue, pasti gue langsung cepet-cepet naroh tas ke depan dan jalan gue makin dipercepat hahaaaa. Waktu itu aja kapan gitu pokoknya di tempat rame, gue lg ngobrol sm temen gue, tapi gue malah ngeliatin belakangnya dia, padahal ngga ada apa-apa. Cuma orang lalu lalang, trus dia ngomong "Ngeliatin apaan sih loe, May?" sebenernya emang gue ngga ngeliat apa-apa, cuma suka parno & waspada aja sm hal-hal yg ngga diinginkan hehee.

Oh ya abistu gue sm Widya akhirnya memutuskan utk naik Taksi dr Gerbatama, tp ngga ada satupun taksi yg kira-kira bisa dipercaya lewat. Lalu 04 lewat dan kita pun naik itu. Nah, di dlm 04 hanya ada 3 orang lelaki. Satu supir, satu org lg duduk di sebelahnya, satu orang lg duduk di belakang. Gue pun duduk di sebelah lelaki yg di belakang itu. Widya di depannya. Widya udah senyam-senyum aja ngga bisa diem ngeliatin gue yg matanya mulai ngeliatin lelaki-lelaki di situ (sebenernya yg harus dicurigai tuh gue apa orang-orang di situ sih? kurang kerjaan) bersiap-siap mengambil jurus kalu ada apa-apa (padahal ngga ada apa2). Trus di jalan, tiba-tiba ada lelaki lagi naik dari UP. Makin teganglah suasana di dalam 04 itu antara gue dan Widya. Setelah lelaki itu masuk, Widya memulai pembicaraan dengan gue.

"Oh ya May, jangan lupa besok ada sparing futsal, dateng ya."
gue jawab. "Iyaaaaa... tapi gue rada telat ya, ada rapat Emix bentar."
"Lah, taekwondo loe gimana?"

---gue bingung---

Sejak kapan gue ikut taekwondo? Gue mulai curiga dan ternyata benar, Widya matanya berkedap-kedip pada gue, bukan apa-apa, menandai kalu dia sedang berpura-pura. Trus gue jawablah,

"Yaaah iya ntar ajalah," sempet bingung mau ngomong apa
"Oh iya kan loe udah master ya.." (bagus Wid improvisasi loe)

Gue pengen ketawa tapi harus ditahan. Karna gue juga sebenernya deg-degan, malam-malam jam 10 dua wanita di dalam 04 di antara 4 orang lelaki.
Dan ternyata, ngga lama setelah kita ngobrol, lelaki yg baru masuk itu turun.
Gue sama Widya pun tersenyum menang. Hahaaaa

(padahal taunya emang karna dia turun di situ lagi)

Read more...

Panicular flow

Monday, 13 October 2008

Salah seorang dosen saya mengatakan bahwa mengapa kita harus ikutan panik? Tidak ada alasan bahwa krisis yang terjadi di Amerika akan berakibat fatal bagi perekonomian Indonesia. Kecuali, kecuali seperti sekarang ini. Semua orang termasuk investor, pemegang saham, pemegang deposito di Bank menjadi panik dan ketakutan bahwa dampak krisis tersebut akan mempengaruhi perekonomian Indonesia secara global. Memang, krisis yang terjadi saat ini berawal dari sektor kecil yaitu sektor kredit perumahan yang semakin lama semakin memuncak dan mengakibatkan resesi yang semakin tajam sehingga berpengaruh bagi sektor-sektor lain di Amerika. Tapi, seperti yang salah satu dosen saya katakan, bank-bank di Indonesia tidak ada satupun yang menyimpan uang di bank Amerika. Bank yang banyak menyimpan di bank-bank Amerika adalah bank-bank yang berada di Eropa. Kalau kita seperti Eropa, bolehlah panik. Kalau saja sebenarnya saya anak kandungnya Fergusson dan ternyata dikasih persenan sedikit saham di Manchester United, bolehlah panik. Bisa jadi Cina tertawa lepas sekarang, saat ekspor Amerika menurun, ekspor Cina menjadi terus naik. Kegiatan ekspor-impor Indonesia pun sempat mengalami gangguan. Karena seperti yang kita ketahui sekarang, kebijakan-kebijakan yang beberapa hari ini dikeluarkan oleh pemerintah umumnya mengacu pada satu tujuan agar masyarakat tidak panik. Contohnya, tadi siang, Sri Mulyani mengatakan bahwa pemerintah akan menaikkan nilai jaminan simpanan setiap nasabah sebanyak dua miliar rupiah dari yang tadinya seraus juta rupiah. Alasannya, agar pemilik deposito atau tabungan tidak merasa khawatir akan simpanan uangnya di Bank. Lalu kebijakan pemerintah untuk menaikkan suku bunga minimum, itu dilakukan agar para nasabah tidak kabur yang pada akhirnya dapat memperkeruh keadaan. Tapi masyarakat masih belum tersadar, rupiah pun terus anjlok akibat pengaruh kepanikan masyarakat. Ditambah lagi dengan keadaan Indeks Harga Saham Gabungan yang sempat dibuka lalu ditutup kembali akibat kepanikan terhadap Wall Street yang semakin hari semakin menurun. Kebijakan buy back saham BUMN yang saat ini dianjurkan pemerintah namun tiba-tiba dianggap sebagai aksi terselebung dari IMF oleh para pengusaha pun dibuat untuk merangsang kegiatan di pasar modal. Betapa terpuruknya direktur Bursa Efek Indonesia sekarang, Erry Firmansyah. Ketika dahulu saat IHSG terus naik, banyak calon pendaftar pemegang saham rela mengantri panjang di kantor pendaftaran pemegang saham hanya untuk mendaftarkan uang satu miliar rupiah mereka agar dapat dilipatgandakan dua kali jumlah nolnya bila satu saham di salah satu perusahaan terbuka di Indonesia yang ingin mereka beli memiliki nilai nominal sebesar seratus rupiah. Bahkan ibu-ibu rumah tangga pun rela mengantri di tengah kesibukan mereka mengurusi keluarga. Sekarang, ketika Wall Street terus anjlok, berduyun-duyunlah mereka menjual saham dan menyimpannya dalam bentuk dolar atau dalam emas yang saat ini merupakan salah satu investasi yang paling dicari oleh sebagian besar masyarakat. Dan kita lihat akibatnya, IHSG pun terus turun. Betapa tingginya tingkat keoportunisan masyarakat Indonesia saat ini. Bak motor dan angkutan umum di jalan raya, ada celah kecil, langsung disabet. Memang tidak ada salahnya juga untuk waspada, tetapi jika kewaaspadaan itu berada di tingkat yang merugikan orang banyak khususnya negara, mengapa tidak kita mengambil sikap yang tenang dan berusaha bersama-sama memperbaiki keadaan yang sebenarnya dapat dikendalikan dengan kepala yang dingin ini. Dosen saya itu pun mengatakan bahwa ia bukan pendukung SBY, tetapi perlu diketahui kenyataan dari sisi ekonomi, pendapatan per kapita masyarakat Indonesia saat ini sebesar 2000 dolar. Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari ekonomi Indonesia kecuali untuk terus memberantas korupsi dan membantu rakyat kecil yang saat ini masih kekurangan. Eh ngomong-ngomong di masa-masa sekarang ini, apa kabarnya ya kasus Lumpur Lapindo dan Ryan?

Read more...

Did Jackie Kennedy know about Marilyn Monroe and John F. Kennedy's affair while they were married?

Sunday, 12 October 2008

Somebody said;

She absolutely knew, not only about Monroe, but about numerous other flings her husband had. It is a well-founded rumor that Joe Kennedy (JFK's father) paid her $1,000,000 not to divorce him and thereby ruin his political aspirations.According to many sources, Jackie actually met with Monroe face to face in a hotel suite at the Pierre Hotel in New York to hash out the problem, as it was becoming public knowledge, but nothing positive came of the meeting, as Monroe was convinced she would become the next First Lady.When the Democratic National Committee asked Monroe to sing her famous rendition of "Happy Birthday" to the President at Madison Square Garden, Jackie refused to attend and instead stayed in the Virginia countryside with her children rather than being publicly humiliated in front of thousands of people.Incidentally, almost the entire Kennedy family also knew of the affair. A letter exists from his sister Jean to Marilyn in which she says she has heard that her brother and Marilyn "are the new item."

Read more...

Perkenalkan,

Sunday, 5 October 2008



pacar baru saya :)

Read more...

We watched Awake, and then she's awake

Thursday, 2 October 2008

Yesterday I was just had a time to watched movie with my sisters. And we got Awake for that time. Well I had a big expectation because in the poster noted that it was a thriller. But my expectation helped by the way of the stars played. Not the scariest but how they operated Clayton tickled me. Damn I just fooled by Sam and Jack who were acted clearly. Never imagined that they were bad at first, right. They got it and it's a good movie. Hayden looks like a child, handsomeeeee(everyone admits it) but his face is mamababes hadoh2. And the silly was what my sister said about this movie, she told me when we were going out of studio.

"Well, one thing that I got, listen to your Mom..." she smiled while talked to me and my other sister.

I laughed and replied, "Oh God, You just had realized?" (actually I laughed at her).

Next I'm waiting for Blueberry Nights. No no not only because its story but I want to see how Norah Jones plays at the movie. Ggrooooooookk. One day a looooong time ago when I was a child and started learn how to see the way people live, she ever got minus in my eyes because her attitude. It was in the mass media yaa. That's why I want to know about her deeply.
Tak kenal maka tak sayang toh heheee.

Read more...

  © Mayang Rizky The Remedy by Mayang Rizky

Back to TOP