Aksara Records Tutup!

Friday 18 December 2009

Dikutip dari rollingstone.co.id


Kabar duka datang bagi mereka para penggemar musik-musik bagus dalam negeri. Label rekaman independen terkemuka asal Jakarta, Aksara Records, yang selama ini menjadi rumah bagi band-band andal seperti Efek Rumah Kaca, White Shoes & The Couples Company, The Brandals hingga SORE mulai akhir tahun 2009 ini akan resmi ditutup oleh pemiliknya.

Selama enam tahun beroperasi, Aksara Records hingga kini telah merilis sebanyak 32 album milik artis indie lokal dan internasional.

“Owner sudah menyatakan tidak akan melanjutkan lagi terjun di bisnis ini,” ujar Aldo Sianturi, managing director Aksara Records, via telepon.

Menurut Aldo, sejak awal 2009 Aksara Records sebenarnya sudah bangkrut dan ketika ia dipercaya untuk mengambil alih kendali bisnis di sana pada pertengahan tahun ini kondisinya sudah tidak dapat diselamatkan lagi.

Aldo menjelaskan seluruh urusan administrasi, royalti dan kontrak rekaman yang berhubungan dengan artis akan diselesaikan secara internal sedangkan hak kepemilikan master album rekaman akan diberikan kepada artis-artis yang berada di bawah roster Aksara Records.

Ketika Rolling Stone coba mengonfirmasi kabar tutupnya indie label bergengsi ini kepada Hanin Sidharta, salah seorang pemilik Aksara Records, ia tidak mengangkat ponselnya dan hanya mengirimkan pesan kalau ia tengah berada di Tokyo, Jepang. “No comments until further notice, Pak,” begitu tulisnya via sms.

Aksara Records yang didirikan Hanin Sidharta dan David Tarigan sejak tahun 2004 merupakan salah satu cabang bisnis yang dimiliki oleh Aksara Bookstores, salah satu chainstore buku terkemuka di ibukota. Rilisan mereka rata-rata fokus pada genre musik eklektik seperti indie pop, electropop, indie rock, jazz hingga triphop.

Rilisan pertama Aksara Records adalah CD kompilasi JKT:SKRG (2004) yang berisi 12 band indie lokal yang dikemudian hari sangat dikenal namanya di seluruh penjuru tanahair. Mereka adalah C’mon Lennon, SORE, The Brandals, The Upstairs, Seringai, The Adams, Zeke & The Popo, Teenage Death Star, Sajama Cut.

Sementara rilisan terakhir Aksara Records adalah album kedua Efek Rumah Kaca bertitel Kamar Gelap yang telah beredar sejak Desember 2008 lalu. Praktis sepanjang tahun 2009 ini tak ada satu pun rilisan lokal yang diluncurkan oleh Aksara Records.

Selain merilis katalog musik milik artis lokal, Aksara Records juga sempat merilis album-album milik artis-artis indie internasional di antaranya Arctic Monkeys, M.I.A.,Vampire Weekend, Thom Yorke, Basement Jaxx, Club 8 hingga The Whitest Boy Alive.

Aksara Records bahkan juga sempat merilis pula album soundtrack dari beberapa film blockbuster Indonesia seperti Janji Joni, Berbagi Suami dan Quickie Express.

Walau Aksara Records berhenti beroperasi namun sebagian karyawan indie label ini telah sepakat untuk meneruskan perjuangan mereka dengan membentuk sebuah label rekaman baru bernama Raksasa Records.

“Ini adalah sebuah label baru yang otomatis akan memiliki cerita baru nantinya. Tidak ada hubungannya sama sekali dengan Aksara Records,” tegas Aldo.

Aldo Sianturi, David Tarigan dan Dono Firman akan memulai operasional label rekaman baru mereka dengan merilis album terbaru milik White Shoes & The Couples Company pada Februari 2010.

“Hingga kini artis yang telah bergabung dengan Raksasa Records adalah White Shoes & The Couples Company dan SORE,” jelas Aldo yang akan memegang posisi yang sama dengan yang dijabatnya kini di Aksara Records.

3 comments:

Thismira Friday, December 18, 2009 9:12:00 am  

Sayang ya Mayangoo..great update!

Bagus Arya Wirapati Friday, December 18, 2009 3:08:00 pm  

Lah berarti lo uda kerja di situ lagi donk may?

Anonymous Saturday, December 19, 2009 7:55:00 pm  

hah?? serius?? wah,kacau

  © Mayang Rizky The Remedy by Mayang Rizky

Back to TOP