Rapel Cerita Buat Menutup Seminggu Lebih Ke Depan

Monday 11 May 2009

"My greatest fear is having the sudden thoughts that only appear on my mind and with saying it and it happens." --Dustin Hoffman

Hari ini gue dikejutkan dengan sesuatu yang sebenarnya bukan karena isinya yang bikin kaget, tapi karena yang terucap oleh mulut ini ternyata benar-lah yang sedikit membuat kekhawatiran. Tolong, apakah saya Tuhan? (minta ditabok). Amfun ya Tuhan.

Berawal dari tebak-tebakan berhadiahnya si Amalia Hapsari, ngga nebak juga sih cuma asal ngomong pas lagi ngobrol dan ternyata oh ternyata... benar kata pepatah, mulut adalah harimau, terlebih lagi macan, yang bisa menerkam siapa saja yang lewat di depannya. Hehe ngga nyambung juga sih sama pepatahnya. Cuma pengen menyingkronkan aja bahwa kita harus berhati-hati terhadap perkataan kita.

Emang apa sih? Hadogh! Bisa berabe kalo diumbar di sini. Jadi gini intinya, lagi cerita-cerita sama Lia kemaren. Trus pas lagi ngobrol, gue asal ngomong aja nyebut sesuatu itu, dan ternyata benar. Gilak, kurang Mama Laurent apa coba? Huahahaha berkali-kali mengalami kejadian seperti itu. Mungkin suatu saat nanti ada toko di sebelah rumah gue, semacam penyedia jasa layanan Fortune Teller atau Palm Reading atau Primbon sekalian dengan bintangnya........... Madame Mayang. (ngeyel)



Oh iya, si Beha alias Achmad Baihaqi lagi heboh dengan komen orang-orang di blognya tuh. Gue jadi suka ngikutin walaupun memilih untuk berkomentar senetral-netralnya. Mengenai film yang baru saja ditonton olehnya, dan seperti manusia-biasa-yang-baru-keluar-dari-studio-bioaskop, terkadang kita sukalah itu apa yang namanya ngedumel, menggerutu, memuji, kagum, atau bahkan mencaci-maki dan bahkan bilang kalo pengen nonton lagi, yah pada intinya berkomentarlah tentang filmnya. Sayang sekali hal ini tidak bisa disatukan dengan masih minimnya kebesaran jiwa masyarakat Indonesia untuk menerima segala bentuk opini yang ditujukan kepadanya.

Sebenernya gue agak menohok juga dengan komen dari yang nulis kalo dia sutradaranya tentang "kerja keras crew". Itu memang sungguh patut buat dihargai. Dan gue salut dia mau mengakui bahwa "kritik adalah pelajaran". Tapi masih ada nada-nada sindiran yang membuatnya terlihat tidak arif. Jadi yah gue cuma cukup komentar dengan berlagak sok bijak sama Beha bahwa seperti apa yang dikatakan oleh Soekarno, untuk menjadi orang itu harus dipenjara terlebih dahulu. Nah, dapet kan intinya?

Gue pikir tidak ada salahnya untuk berkomentar toh negara ini demokrasi kan katanya. Apalagi kalo udah menyangkut soal film, ya wajarlah, ada yang suka ada juga yang ngga. Kecuali kalo untuk urusan personal ye, bakal lebih baik kalo ngomong langsung biar jelas. Tapi ini film, setiap orang bebas berkomentar walau memang harus disaring juga demi kebaikan orang-orang yang terlibat di dalamnya supaya bisa ngambil positifnya.

Well, gue belum pernah nonton tuh film, tapi melihat kehebohan itu, gue jadi pengen nonton. Nah kan, ada sisi positifnya juga, ternyata bisa menambah 1 orang lagi yang pengen nonton. Waduh, apa ini sebuah konspirasi supaya banyak yang nonton? Huahaha ngga-ngga, mendingan jangan mikir yang jelek-jelek. Keep working aja Beh, seperti apa kata Jamie Sullivan terhadap pertanyaannya Landon Carter. Emang deh yah mantaf banget kan A Walk to Remember.

Ngomong-ngomong soal konspirasi, jadi inget tajuk-tajuk terkemuka minggu ini mengenai penangkapan Antasari Azhar. Masih tidak ada kejelasan. Bikin penasaran banget ya. Tapi yang bikin kesel, tadi gue nonton berita sama bokap nyokap mengenai tertundanya pembentukan Undang-Undang Tipikor oleh DPR.

Bokap gue bilang,
"Ya iyalah ngga dibikin-bikin, wong kalo dibikin sama aja DPR menjerumuskan dirinya sendiri karena banyak anggotanya yang korupsi."

Kalo kata emak gue,
"Ngga ada uangnya, jadi ngga dibikin-bikin."

Huahahaha. Pendapat yang berbeda tapi memiliki satu tujuan yang sama. Si Gayus Lumbuun anggota DPR yang juga anggota pansusnya bilang, karena sedang sibuk Pemilu Legislatif kemaren jadinya pembentukan UU Tipikor tertunda, maka dari itu akan segera dibuat bulan Agustus. Bulan Agustus bukannya udah ada legislator-legislator baru ya? Weleh weleh.

Kalo udah begitu, tentunya Pengadilan Tipikor bakal bubar dengan sendirinya karena ngga ada UU yang ngatur. Jadi segala kasus korupsi yang ditemukan oleh KPK bakal jatuh ke pengadilan yang biasa, yang dalam hal ini melibatkan Kejaksaan dan Kepolisian. Hadogh, lagi-lagi gue harus miris kalau harus melihat Herman Supandji dicecer karena kelakuan anak buahnya.

Ngomong-ngomong soal DPR yang ngga selese-selese bikin UU, gue jadi takut nih, masih banyak tugas yang belum gue selesaikan. Gue ngga mau jadi kayak mereka. Oh iya seminggu lagi UAS, sudah cukup bosan kan mendengar kegundah-gulanaan gue mengenai kuliah? Ya sudahlah ya, kita lihat saja nanti, barangkali gue akan off selama dua minggu dari iseng-iseng nulis di sini. Karena sebelumnya kemaren gue nekat masih ngeblog pas lagi UTS. Alhasil, terbukti bahwa penyesalan selalu datang terakhir. Mungkin memang bukan hanya karena ngeblog, banyak faktor lain, jadi mulai sekarang sadarlah kau Mayang.

Dari minggu-minggu setelah UTS kemaren gue udah mulai nyicil-nyicil dikit walaupun masih dalam suasan hectic, jadi doakan saya yaaaaa! Supaya bisa menempuh segala konsekuensi akibat kemaren yang harus dipertanggungjawabkan oleh gue saat ini, hehe.

Kan sebelumnya gue pernah bilang, I will run my best to chase something big out there, dan kali ini with better way.
Semangat!

3 comments:

Lia's Monday, May 11, 2009 11:21:00 pm  

buka kios ramal yok

missgaluh Saturday, July 04, 2009 11:40:00 am  

madame mayang.. mau donk di cenayang masa depanku huhuhuhu

Mayang Rizky Saturday, July 25, 2009 12:21:00 pm  

have no time, (read--you)

  © Mayang Rizky The Remedy by Mayang Rizky

Back to TOP