Fifteen minutes before I end up this month

Sunday 31 May 2009

Kalo di lihat dari archives di sebelah, sepertinya bulan ini adalah bulan yang produktif bagi gue buat menulis karena jumlahnya paling banyak di antara bulan yang lain. Dan gue rasa ini adalah tulisan terakhir di bulan ini sebelum bulan-bulan ke depan gue bakal tidak seproduktif kemarin menulis di sini.

Mata gue udah up and down dan kepala gue juga udah kliyengan sebenernya. Tapi ada beberapa hal yang gue pelajari selama beberapa waktu terakhir ini. Dan gue benar-benar ingin membaginya di sini.

Gue udah 17 tahun dan sebentar lagi akan menginjak 18 tahun di mana udah bisa dibilang 17++ dari masa hidup gue selama ini. Dan gue merasa masih belum berkontribusi lebih bagi keluarga khususnya orangtua. Dalam hal ini tidak hanya soal material tapi juga moril walaupun memang yang gue khawatirkan adalah yang pertama. Karena kalau dilihat-lihat, selama 17 tahun gue tidak bisa memberikan apa-apa selain meminta, meminta, dan meminta. Sejujurnya gue malu kalau misalnya lagi nonton bareng di ruang TV trus ada acara yang berisikan tentang segala macam jenis success youth people yang inspiratif. Really, gue benar-benar menohok banget kalo mengalami hal itu. Yang selalu terlintas di pikiran saat itu adalah "Selama ini lo ngapain aja May?".

Gue tidak mengatakan apa yang telah gue alami selama 17 tahun kebelakang khususnya masa di mana gue belajar banyak hal itu tidak berguna bagi gue, ngga-ngga, sama sekali berguna, sangat berguna. Tapi apakah cuma sampe di sini gue doang yang merasakan itu berguna? Gimana dengan orang-orang di sekitar, apa udah ngerasain manfaat dari apa yang telah gue lakukan selama ini? Nah kayak gitu tuh pertanyaan-pertanyaan yang terlintas di otak gue sekarang.

Yah gue cukup memaklumi dengan segala kegiatan yang menyita waktu selama ini, sungguh gue sama sekali ngga menyesalinya karena gue merasa itu adalah bagian dari keinginan gue yang tentunya udah gue pilih dengan pertimbangan yang matang sekaligus gue ingin itu bermanfaat buat ke depannya. Dalam hal ini juga termasuk soal kuliah, bukan berarti yang non-akademis aja. Sama aja dengan kuliah yang selama ini gue habiskan waktunya dari jam 8 sampe jam 4. Cuma, apa gue udah bisa memberikan manfaat atau feedback ke orang-orang di sekitar khususnya orangtua gue setelah gue meminta mereka untuk memberikan gue kesempatan dan segala fasilitas yang udah mereka kasih selama ini? Well, that's the point, yang semakin lama semakin terasa kalo gue ulang-ulang terus. Hahaha.

"Gue harus melakukan sesuatu. Gue harus melakukan sesuatu!". But what? Keinginan itu muncul tapi tidak diikuti dengan jawaban dari apa yang harus gue lakukan. Liat aja dari sisi akademis, gue bukan tipe anak yang pantas untuk dibanggakan karena nilai-nilai yang tinggi. Karena seriously, otak gue tidak memacu gue untuk berorientasi pada nilai walaupun gue tahu itu sangatlah diperlukan. Tapi apa daya, gue hanya berfikir bahwa nilai hanyalah sebuah patokan yang muncul buat gue supaya gue bisa melewatinya. Ya, melewatinya. Terdengar tidak bertujuan hidup memang, tapi ya begitulah gue lebih memilih untuk menjalani segala sesuatu dengan menikmati apa yang gue senangi tanpa harus diatur ini begini itu begitu. Padahal hidup itu kan ngga sebebas yang kita kira, banyak hal yang ngga sejalan sesuai dengan keinginan kita.

Bahkan cita-cita pun masih abstrak melayang ngga tergambarkan di kepala gue walaupun ada beberapa keinginan cuma belum melihat probabilitas kemungkinan akan kepastiannya. Dan bagaimana cara gue untuk meraih itu semua pun belum terencanakan di otak sama sekali.

Kemaren gue ngobrol banyak sama temen-temen gue, dan gue berfikir gilak yah bentar lagi ngga lama kita udah menginjak twenty something. Kalo dibilang terlalu awal bagi gue untuk mengkhawatirkannya di saat sekarang juga ngga, karena sejujurnya gue benar-benar sudah was-was! Apa bisa selama beberapa tahun ini gue merencanakan segala sesuatunya. Dulu pas lagi cerita sama salah seorang teman gue bernama Ai, gue pernah merencanakan hidup gue selama 10 tahun ke depan. Tapi ternyata, segala sesuatu tidak berjalan dengan sesuai apa yang telah direncanakan. Rencana gue gagal? Ya, tapi gue merasa gue mendapatkan hal yang lebih baik, insya Allah. Cuma bagaimana gue beradaptasi supaya apa yang gue dapatkan selama ini bisa mengantarkan gue mencapai rencana yang itu atau dengan membuat rencana yang lain-lah yang sulit.

Ya ampun, terlalu cepatkah bagi gue untuk memikirkan ini? Mungkin sebagian dari kita semua bisa bilang "Ngga papa kok, toh kalo ini bisa membuat kita siap siaga." Atau mungkin sebagian juga bisa bilang "Santailah, masih muda ini. Nikmatin aja hidup lo." Gue mencoba untuk menjalaninya dengan santai, tapi bukan berarti gue berleha-leha dan tidak mempersiapkan segalanya.

Jadi, go ahead and get your dreams.
Terima kasih untuk orang-orang yang selama ini telah menginspirasi gue dalam hal berfikir seperti ini. Karena kalau gue begini terus, kapan gue bisa sadar?

Read more...

The last day of this month for being a homebody; BARA PATTIRADJAWANE I'm here!!! I did it yeahs



Berkat nonton suami gua kemaren masak (Bara Pattiradjawane), gue jd tergiur untuk mencobanya di rumah. Well, hari ini gue benar-benar menghabiskan waktu di rumah, ngga di rumah juga sih tadi sempet nemenin bokap nyokap belanja bulanan. Gilak, gue hari ini berasa anak tunggal! Kakak gue tiga-tiganya ngga ada di rumah hari ini, walhasil nemenin mereka deh ngarrefour. Dan gue sekonyong-konyong langsung merencanakan untuk membuat Roti Bawang! Yeah! Eng ing enggggg........ kalo di plurk ada emoticon (dance) tapi sayang di sini ngga ada.

Huahaha garlic bread biasa sih cuma yaaah gimana ya kalo bikin sendiri kan berasa aja gitu nikmatnya. Akhirnya tadi gue seenaknya aja emak gue lg belanja gue ambil roti baguette, peterseli, sm keju quick melt. Berhubung tadi gue liat emak gua udah ngambil mentega banyak jd yah tinggal beli itu.

Nah sampe rumah langsung masaklah gue tanpa tedeng aling-aling. Apa kek nyari resepnya dulu gitu di internet. Ini ngga sama sekali, sotoy abis!



Huaaaaaaa. Gua tegang. Halah hahahaha leboy. Emak gue kayak ngga mau tau gitu tapi dia boalk-balik ke dapur ngeliatin gue masak. Gilak ya sumpah yang namanya masak itu susah. Kata nyokap gue, tuh kan makanya bersyukurlah Mama masih bisa dan mau masakin, yg namanya masak itu ngga gampang. Hehe gue jg kan masih nyoba-nyoba dan ini jg gue dari kemaren bikin ini bikin itu karena iseng-iseng doang. Tapi beneran deh, nyincang peterselinya itu loh! Bikin kesel banget. Mana pas adonannya udah jd gue lupa suatu hal yang paling utama lagi. yaitu BAWANG PUTIH. Huahahahaha pantesen kayaknya ada yg kurang ternyata gue belum nyincang dan masukin bawang putihnya. Sungguh tol........tolong ya May itu lah yg utamanya, kalo ngga ya bukan grlcbrd namanya. Ih gue suka deh nulisnya grlcbrd. Huahahaha ngga penting.

Kalo di plurk ada emoticon (woot) pas ngeliat hasilnya gini nih.


Read more...

Where is the moment we needed the most? You kick up the leaves and the magic is lost

Friday 29 May 2009



I thought that they (Manchester United) would be the winner, but I was wrong. Barcelona is really more than a team, they made me absolutely staggered and speechless. I always support Manchester United but we have to admit that Barcelona deserved to get a standing ovation in the culmination.



Yesterday, I was locked by the door. Sooooooooo stupid. 30 minutes stupefied at the back of a bathroom's door and cursed the door leaves for getting me out. Huge thanks for the carpenter and enough for my sisters who were act very not decorous to laughed at me all the time. I was just an innocent who were tricked down by a.........DOOR.



Again and again, my stupidity. I forgot to bring my final exam legitimation paper. I was walking down the stairs on and on back and forth from the third floor then to another building. I didn't notice to bring my bag, it was a panic so I apologized, because I just had my an hour ten minutes remaining time to do the exam. Then, on the two last days, fifty bucks have to be turned out dramatically from my pocket (with a dramatically back sound too for sure). AKH!

Read more...

Is it any wonder?

Saturday 23 May 2009

I..I always thought that I knew
I'd always have the right to
Be living in the kingdom of the good and true and so on
But now I think how I was wrong
And you were laughing along
And now I look a fool for thinking you were on, my side

Is it any wonder I'm tired
Is it any wonder that I feel uptight
Is it any wonder I don't know what's right

Sometimes
It's hard to know where I stand
It's hard to know where I am
Well maybe it's a puzzle I don't understand
But sometimes
I get the feeling that I'm
Stranded in the wrong time
Where love is just a lyric in a children's rhyme, a soundbite

Oh, these days
After all the misery you made
Is it any wonder that I feel afraid
Is it any wonder that I feel betrayed

Nothing left inside this old cathedral
Just the sad lonely spires
How do you make it right

Oh, but you try

Read more...

Yesterday's Today's and Tomorrow's Capture

Read more...

Inconsistency pt. II

Saturday 16 May 2009

Akhirnya, gue menonton juga Angels & Demons setelah berencana untuk menahannya hingga gue selese UAS. Tapi sungguh ku tak bisa...

Well, gue ngga membaca bukunya, sama seperti ketidakmampuan gue untuk membaca buku dengan level of imagination yang terlalu tinggi untuk orang-orang seperti gue. Iya, orang-orang yang lebih menikmati buku romantis dan historis semacam Nicholas Sparks atau Jane Austen punya. Gue sama sekali tidak bisa membaca buku karya orang-orang jenius semacam JK Rowling, Stephanie Meyer, atau Dan Brown. Bahkan penulis sekaliber Indonesia Andrea Hirata pun ngga pernah gue baca! Hahaha. Yeah, whatever it'll be said, I enjoy it.

Jadi gue lebih memilih untuk menonton filmnya, walau orang-orang selalu beranggapan apa yg digambarkan sebuah film yang diangkat dari sebuah buku sangatlah jauh hasilnya, seperti gue yg lebih suka versi bukunya A Walk to Remember ketimbang filmnya, tapi buktinya saking tergila-gilanya sama tuh buku, gue nonton sampe belasan kali tuh filmnya.

Tadi gue nonton sama Kak Galuh, gara-gara gue ngajak dia nonton setelah kita ngobrol tentang Freemason. Yang ingin gue pertanyakan di sini adalah, siapa sih Dan Brown? Tadinya gue kagum dengan karakter fiktif Robert Langdon, tapi ternyata gue lebih kagum dengan penciptanya, Dan Brown. Mengapa ia sejenius itu? Hahaha sama seperti reaksi gue kalo abis nonton film-filmnya Harry Potter. Mengapa JK Rowling sejenius itu? Well, gue ingin membuka sebuah kejujuran dari lubuk hati yang terdalam, Anda boleh tertawa, boleh jungkir balik, maupun kayang atau lilin. Karena gue belum pernah nonton Twilight! Huahahahahahaha. Tertawalah, karena menurut gue itu hal yang wajar kalo gue belum nonton, tapi setiap gue bilang gitu sama orang, kenapa orang-orang selalu tertawa? Cih. Hahahaha.

Alasan kenapa gue tidak memberanikan diri untuk menonton Twilight adalah, karena gue tau, ujung-ujungnya gue bakal addicted dan tergila-gila dengan karakter Edward Cullen! Hahahaha, tattuuuuuutttt. Jadi hingga sekarang gue tidak mau menonton itu, cukup sudah gue tergila-gila dengan karakter Landon Carter yang awalnya menyebalkan tapi ujung-ujungnya gue kagum karena kesetiaannya. Apalagi Edward Cullen yang behavior-nya sangat membuat setiap wanita jatuh hati saking tulusnya ia dengan Bella Swan. Dan untungnya, gue sama sekali tidak penasaran dengan Twilight. Tapi, mendengar si Dakota Fanning bakal main di yg New Moon, membuat penasaran gue muncul supaya nonton. Akh!

Oh iya mengenai Angels & Demons the movie, memang jauh beda ya dengan Da Vinci Code yang sangat kelihatan menentang Gereja. Kalau di sini, terlihat sekali pro-Gereja nya. Dan gue sangat kagum dengan apa yang dikatakan oleh si Pemimpin Rapat bahwa "Setiap agama memiliki kekurangan." WOW!

Yah, yang gue dapatkan adalah, tujuan awal dari para Illuminati sebenarnya memang untuk kebaikan, di mana ilmu pengetahuan itu ada dan akan terus ada walaupun tidak selalu berjalan berdampingan dengan agama. Karena ilmu pengetahuan bekerja untuk selalu mendapatkan akar dari mana segala sesuatu di dunia ini tercipta, namun agama lebih mengajak kita semua untuk menghargai apa yang telah tercipta. Dan hal ini menyebabkan masalah yang akhirnya berlarut-larut hingga sekarang dikarenakan kondisi pada saat itu yang memaksa ilmu pengetahuan dianggap sebagai sesuatu yang bertentangan dengan agama. Kita tidak memungkiri bahwa seorang Galileo, menemukan teori heliosentris tentu untuk kebaikan akan kemajuan ilmu pengetahuan. Namun karena bertentangan dengan apa yang selama ini telah didoktrin oleh Gereja, maka semua yang berhubungan dengan sains pada saat itu dilarang. Dan itulah yang menyebabkan para Illuminati memberontak dan sekarang, mencoba untuk membalas dendamnya. Patrick (McGregor) benar-benar seorang illmunati yang menunjukkan bahwa kejahatan tidak selamanya harus ditunjukkan dengan kekerasan. Well, mungkin itu yang ingin disampaikan oleh seorang Dan Brown.

Gue pertama kali mendengar Illuminati dari internet, di mana gue mendapat email dari entah siapa yang mengirimkan info mengenai Freemason. Awalnya gue pikir itu cuma hoax atau apalah itu namanya yang kaskus punya. Karena gue tidak terlalu mengikuti kaskus, jadi gue cuma baca-baca hal yang menarik-menarik aja. Dan sungguh hal itu masih membuat gue percaya tidak percaya mengenai Freemason masa kini. Karena ternyata banyak orang-orang hebat dari masa lampau yang berjasa membuat dunia ini berjalan lebih baik merupakan duta Freemason. Termasuk Catherine the Great, wow. Lalu gue pun mencari-cari info, dan makin lama hal ini mengaitkan kita mengenai masalah yang tidak pernah kunjung selesai, Yahudi dan Islam.

Hoahm. Gue ngantuk, kita lanjutin kapan-kapan aja ya pembahasannya. Haha

Read more...

Rapel Cerita Buat Menutup Seminggu Lebih Ke Depan

Monday 11 May 2009

"My greatest fear is having the sudden thoughts that only appear on my mind and with saying it and it happens." --Dustin Hoffman

Hari ini gue dikejutkan dengan sesuatu yang sebenarnya bukan karena isinya yang bikin kaget, tapi karena yang terucap oleh mulut ini ternyata benar-lah yang sedikit membuat kekhawatiran. Tolong, apakah saya Tuhan? (minta ditabok). Amfun ya Tuhan.

Berawal dari tebak-tebakan berhadiahnya si Amalia Hapsari, ngga nebak juga sih cuma asal ngomong pas lagi ngobrol dan ternyata oh ternyata... benar kata pepatah, mulut adalah harimau, terlebih lagi macan, yang bisa menerkam siapa saja yang lewat di depannya. Hehe ngga nyambung juga sih sama pepatahnya. Cuma pengen menyingkronkan aja bahwa kita harus berhati-hati terhadap perkataan kita.

Emang apa sih? Hadogh! Bisa berabe kalo diumbar di sini. Jadi gini intinya, lagi cerita-cerita sama Lia kemaren. Trus pas lagi ngobrol, gue asal ngomong aja nyebut sesuatu itu, dan ternyata benar. Gilak, kurang Mama Laurent apa coba? Huahahaha berkali-kali mengalami kejadian seperti itu. Mungkin suatu saat nanti ada toko di sebelah rumah gue, semacam penyedia jasa layanan Fortune Teller atau Palm Reading atau Primbon sekalian dengan bintangnya........... Madame Mayang. (ngeyel)



Oh iya, si Beha alias Achmad Baihaqi lagi heboh dengan komen orang-orang di blognya tuh. Gue jadi suka ngikutin walaupun memilih untuk berkomentar senetral-netralnya. Mengenai film yang baru saja ditonton olehnya, dan seperti manusia-biasa-yang-baru-keluar-dari-studio-bioaskop, terkadang kita sukalah itu apa yang namanya ngedumel, menggerutu, memuji, kagum, atau bahkan mencaci-maki dan bahkan bilang kalo pengen nonton lagi, yah pada intinya berkomentarlah tentang filmnya. Sayang sekali hal ini tidak bisa disatukan dengan masih minimnya kebesaran jiwa masyarakat Indonesia untuk menerima segala bentuk opini yang ditujukan kepadanya.

Sebenernya gue agak menohok juga dengan komen dari yang nulis kalo dia sutradaranya tentang "kerja keras crew". Itu memang sungguh patut buat dihargai. Dan gue salut dia mau mengakui bahwa "kritik adalah pelajaran". Tapi masih ada nada-nada sindiran yang membuatnya terlihat tidak arif. Jadi yah gue cuma cukup komentar dengan berlagak sok bijak sama Beha bahwa seperti apa yang dikatakan oleh Soekarno, untuk menjadi orang itu harus dipenjara terlebih dahulu. Nah, dapet kan intinya?

Gue pikir tidak ada salahnya untuk berkomentar toh negara ini demokrasi kan katanya. Apalagi kalo udah menyangkut soal film, ya wajarlah, ada yang suka ada juga yang ngga. Kecuali kalo untuk urusan personal ye, bakal lebih baik kalo ngomong langsung biar jelas. Tapi ini film, setiap orang bebas berkomentar walau memang harus disaring juga demi kebaikan orang-orang yang terlibat di dalamnya supaya bisa ngambil positifnya.

Well, gue belum pernah nonton tuh film, tapi melihat kehebohan itu, gue jadi pengen nonton. Nah kan, ada sisi positifnya juga, ternyata bisa menambah 1 orang lagi yang pengen nonton. Waduh, apa ini sebuah konspirasi supaya banyak yang nonton? Huahaha ngga-ngga, mendingan jangan mikir yang jelek-jelek. Keep working aja Beh, seperti apa kata Jamie Sullivan terhadap pertanyaannya Landon Carter. Emang deh yah mantaf banget kan A Walk to Remember.

Ngomong-ngomong soal konspirasi, jadi inget tajuk-tajuk terkemuka minggu ini mengenai penangkapan Antasari Azhar. Masih tidak ada kejelasan. Bikin penasaran banget ya. Tapi yang bikin kesel, tadi gue nonton berita sama bokap nyokap mengenai tertundanya pembentukan Undang-Undang Tipikor oleh DPR.

Bokap gue bilang,
"Ya iyalah ngga dibikin-bikin, wong kalo dibikin sama aja DPR menjerumuskan dirinya sendiri karena banyak anggotanya yang korupsi."

Kalo kata emak gue,
"Ngga ada uangnya, jadi ngga dibikin-bikin."

Huahahaha. Pendapat yang berbeda tapi memiliki satu tujuan yang sama. Si Gayus Lumbuun anggota DPR yang juga anggota pansusnya bilang, karena sedang sibuk Pemilu Legislatif kemaren jadinya pembentukan UU Tipikor tertunda, maka dari itu akan segera dibuat bulan Agustus. Bulan Agustus bukannya udah ada legislator-legislator baru ya? Weleh weleh.

Kalo udah begitu, tentunya Pengadilan Tipikor bakal bubar dengan sendirinya karena ngga ada UU yang ngatur. Jadi segala kasus korupsi yang ditemukan oleh KPK bakal jatuh ke pengadilan yang biasa, yang dalam hal ini melibatkan Kejaksaan dan Kepolisian. Hadogh, lagi-lagi gue harus miris kalau harus melihat Herman Supandji dicecer karena kelakuan anak buahnya.

Ngomong-ngomong soal DPR yang ngga selese-selese bikin UU, gue jadi takut nih, masih banyak tugas yang belum gue selesaikan. Gue ngga mau jadi kayak mereka. Oh iya seminggu lagi UAS, sudah cukup bosan kan mendengar kegundah-gulanaan gue mengenai kuliah? Ya sudahlah ya, kita lihat saja nanti, barangkali gue akan off selama dua minggu dari iseng-iseng nulis di sini. Karena sebelumnya kemaren gue nekat masih ngeblog pas lagi UTS. Alhasil, terbukti bahwa penyesalan selalu datang terakhir. Mungkin memang bukan hanya karena ngeblog, banyak faktor lain, jadi mulai sekarang sadarlah kau Mayang.

Dari minggu-minggu setelah UTS kemaren gue udah mulai nyicil-nyicil dikit walaupun masih dalam suasan hectic, jadi doakan saya yaaaaa! Supaya bisa menempuh segala konsekuensi akibat kemaren yang harus dipertanggungjawabkan oleh gue saat ini, hehe.

Kan sebelumnya gue pernah bilang, I will run my best to chase something big out there, dan kali ini with better way.
Semangat!

Read more...

3 Elements : Learning, Earning, & Yearning

Thursday 7 May 2009

Wah-wah-wah ini singkron sekali...
Career choice--I could have been a painter painting life in a rush.
All I saw in a day on canvas with my brush.
But I was just painting my life in a song.
Getting all the chords right getting all the words wrong.
I could have been so much.
But I wasted my time on useless guitars.
I could have been so much.
But I'm not, and I'm glad, and I'm glad.
'Cos when I was a kid I was best at whatever I did...


Gue (me)rindu nyanyi lagu ini sambil teriak-teriak bareng Citta...
Don't say you love me--We've done this once and then you closed the door
Don't let me fall again for nothing more
Don't say you love me unless forever
Don't tell me you need me, if you're not gonna stay
Don't give me this feeling, I'll only believe it
Make it real or take it all away

Read more...

Tomorrow Dag Dig Dug

Monday 4 May 2009

Kali ini, siklus tidur gue tidak lebih baik dari kemaren. Entah kenapa ngantuk dan capek aja, barangkali ini akumulasi dari siklus yang kemaren-kemaren hehe. Kalo lagi banyak pikiran, bawaannya tidur jadi ngga bener, tidur bisa tapi suka kebangun abis itu tidur lagi trus kebangun lagi. Berarti emang pikiran yang selama ini menghantui gue harus segera diselesaikan tentunya. Gue beneran kepikiran banget masalah kuliah, kalo udah muncul itu pasti bawaannya gue langsung deg-degan entah kenapa. Kalo denger orang ngomongin tugas, gue langsung kepikiran tugas-tugas gue. Kalo orang ngomongin bolos, gue langsung kepikiran bolos-bolos gue yang memprihatinkan haha. Gue yakin banget semester genap ini ngga bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik dari semester kemaren. *ouch. Kalo katanya Gaeby, itu semua tergantung dari sugesti gue mau lebih baik atau ngga, mau bisa atau ngga, mau optimis atau pesimis. Emang iya bener apa yang dibilang Gaeby, tapi buat munculin sugesti yang udah kecampur-aduk sama perasaan deg-degan dan keyakinan kalo naudzubillahimindzalik gue ngga bakal bisa itu susah banget loh.

Tadi gue ngomong sama emak babe gue soal SP. Well, mereka memang sama sekali tidak ada masalah. Cuma satu yang mereka tekankan, ”Kalo emang SP bisa ngebikin kamu lebih banyak ngambil manfaatnya buat ke depan, ya udah kenapa ngga dijalanin aja.” Yaaah maksud ”manfaat” di sini adalah nyodok dan bisa lulus cepet serta nilai gue yang kemaren-kemaren bisa lebih baik nantinya, terus gue mikir lagi, buat jurusan gue, yang namanya lulus kurang dari 4 tahun itu ajaib dan mukjizat banget, Sri Mulyani aja lulus 4 tahun hahaha. Terus gue mikir lagi, ada resiko yang harus gue ambil ketika gue memutuskan untuk ikut SP, yaitu kalo nilai gue jatoh pas SP, tentunya bakal ngejatohin jauuuuuhhh banget nilai-nilai gue yang kemaren. Tapi kalo nilai gue tinggi, bakal naikin nilai gue yang sebelumnya ngga lebih dari berapa persen. Yahhh gitu sih kata orang-orang, gue belum tau juga. Selama ini gue cuma bisa nanya-nanya orang aja kayak gimana.

Libur tiga bulan gue tadinya pengen gue habiskan buat cari kerjaan lain kayak magang dimana gitu, yah kerjaan di dunia baru yang bisa ngajarin gue banyak hal, gue tuh suka banget yang namanya mencoba-coba sesuatu, suka sotoy. Hadogh gue pengen banget balik ke Universal, aaarrrhhh. Depok-Sudirman bakal gue kejar dan tempuh kalau saja tidak ada SP haha. Ya sudahlah, apapun keputusannya, gue harus selalu melakukan yang terbaik supaya ngga ada kekecewaan nantinya.

Buat urusan pelajaran, bokap nyokap gue emang orangtua yang tipenya ”Kamu yang ngejalanin, mau baik atau buruk, kamu yang bakal ngerasain akibatnya.” Ngga cuek juga sih, tapi lebih ke pada ngajarin gue buat selalu tanggung jawab sama apa yang udah gue putuskan. Pas SMA, bokap gue pernah dipanggil ke sekolah gara-gara apa ya gue lupa, remedial lebih dari 10 mata pelajaran apah? Dan bokap gue sama sekali ngga marah meeeeeeeennn, yah emang bokap gue beda sih sama nyokap, dia eh beliau emang jarang marah, tapi sekalinya marah hiyaaaaah gempar deh dunia. Kalo emak gue sih, cerewet banget waktu itu. Tapi dari situ gue malah lebih sadar dan nilai gue juga akhirnya naik walau pada akhirnya tetap aja emang udah takdir gue untuk selalu menjadi orang yang FLUKTUATIF dalam hal akademis.

Pas SMP gue inget banget gue rangking 12, tiba-tiba aja gue rangking 2 di kelas aksel, meeeeennnn gue rangking 2 di kelas yang kata orang ”Ih apa sih anak aksel.” Ngga bermaksud sombong sumpah. Cuma pengen nunjukkin seberapa labilnya gue aja dalam hal akademis. Gue aja bingung kenapa kok bisa. Trus tiba-tiba abis itu gue langsung jatoh lagi jauuuuuhhhh banget ke rangking berapalah gue lupa.

Oh iya gue mau cerita soal kejadian gue di Bikun huahahahahaha. Hari apa ya, hari rabu yang lalu, gue sama Gaeby pulang naik Bikun, dia turun di Kutek, gue turun di Gerbatama, nah pas dia udah turun nih, di Bikun AC yang baru sedep asoy itu kan suka muterin lagu-lagu gitu kan yah, kadang dangdut kadang Maroon 5, terkadang Naff kadang Mulan Jameela hahaha. Iya nah tiba-tiba aja keputer lagu Nina Bobo. Kali ini Nina Bobo versi setan kuntilanak apalah itu! Anying serem banget sumpah, jadi tuh lagunya kayak ngga ada irama eh nada eh suara eh lagu iya itu maksud gue ngga ada musiknya. Jadi cuma ada suara wanita nyanyi Nina Bobo tanpa musik, jadi kayak bersenandung nidurin anaknya gitu. Gilak seremnya minta ampun sampe penumpang Bikun yang lain pun pada ketakutan dan minta lagunya diganti huahahahahaha.

Dan menurut gue, itu kocak banget sumpah, gue ngga tau kenapa bisa ngerasa hal itu kocak banget apa karena ngeliat orang lain ketakutan atau emang suasananya yang sebenernya merinding tapi gue nya ngga sadar atau apa, walhasil gue ngga bisa nahan ketawa, yaaah tau sendiri gue emang paling susah kalo disuruh nahan ketawa, karena emang gue easily-consoled. Dan tertawa ngakaklah gue, sumpah itu gue beneren ketawa ngakak sengakak-ngakaknya. Dan pas gue ngakak, gue ngeliat orang-orang di sekitar gue pada merhatiin gue ketawa. Huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.

Pikiran yang terlintas pada saat itu juga, apa gue dikira orang gila ya? Mana gue duduknya di kursi paling belakang lagi, dan dipojok! Hiyaaaaahhh. Saat itu juga gue mencari-cari barangkali ada orang yang gue kenal yang bisa gue ajak ketawa bareng juga. Tapi tidak ada! Sitmeeeeeeeeennnnn, akhirnya gue terdiam dan membiarkan orang lain berfikiran yang macam-macam tentang gue. Ya sudahlah, toh bentar lagi juga gue turun.

Tiba2 ada orang cowok ngga tinggi palanya botak pindah dari berdiri trus duduk di sebelah gue dan nanyain
”Turun di mana, Mbak?” sontak gue kaget kan, kali ini gue yang berfikir macam-macam.
Trus gue nanya ”Oh, siapa, saya?”
”Iya.” dia bilang.
Trus gue jawab ”Oh, di Gerbatama.”
Abistu dia komentar, ”Wah, jauh banget dong yah muternya.”
Trus gue cuma senyum dan ngekek aja.

Dalam pikiran gue, tenang Maaaaaaasss, gue bukan setan yang suka lama berada di dalam Bikun kok, walaupun emang gue suka kalo muter dulu biar bisa ngadem bentar.

Read more...

  © Mayang Rizky The Remedy by Mayang Rizky

Back to TOP