First of all.

Friday 11 April 2008


Selamat menikmati hidup!

Hehe begitu sapaan gue yang akan gue lakukan setiap membuka postingan blog ini. Hhhm bau-bau kencur. Pikiran gue mengatakan itu ketika menulis ini. Maklum, blog baru masih norak hahaha. Tadinya gue ngga pernah pengen ikutan blogspot gini. Tapi entah kenapa makin hari makin banyak aja yang pengen gue tumpahkan ke dalam tulisan. Kadang saking keselnya gue karena gelisah ngga dikeluarin, akhirnya gue bikin banyak jurnal. Seperti di Facebook gue juga ikutan di aplikasi Journaling. Trus di Friendster gue juga ikutan di blognya. Terus di Multiply, gue pun sempet mau bikin blog dan memulai menulis di sana. Dan akhirnya gue memutuskan untuk benar-benar memiliki wadah atau tempat untuk mengeluarkan ide dan pikiran yang selama ini dan berikutnya mondar-mandir di pikiran gue. Hehe. Semoga aja blog ini bisa bertahan lama dan konsisten untuk menjadi satu-satunya wadah bagi gue untuk menulis. Amin. Dan gue pun memutuskan untuk menutup blog-blog di yang lainnya. Haha.

Sekarang untuk memulai, gue membuka topik mengenai penuangan ide dan pikiran. Yahh biar nyambung-nyambung dikit gitu di awal-awal postingan. Hahaha. Tapi ngga kok, jujur. Ini sudah lama mondar-mandir di pikiran gue buat nulis tentang ini, Cuma emang baru sempet sekarang aja. Dan kebetulan Alhamdulillah waktunya pas ;)

Hhhm, munculnya blogspot-blogspot kayak gini emang udah lama banget. Tujuannya ngga cuma sekedar mempermudah kita untuk menuangkan ide dan pikiran di jaman yang ngga bisa kita sangkal lagi menjadi jaman yang berkembang jadi segalanya serba instan (topik-topik sekarang). Tapi juga ada yang tujuannya komersil. Yahh toh setiap orang bebas berekspresi. Asal mengikuti aturan yang ada.

Ada orang yang bilang kalau menuangkan ide dan pikiran di suatu media adalah suatu bentuk kenarsisan atau kalau ilmiahnya ya bisa disebut sebagai eksibisionis. For your information, eksibisionis ternyata ngga cuma kayak apa yang sering orang di jalan-jalan yang memiliki mental dan jiwa yang kurang aja loh yang biasanya menunjukkan ke publik mengenai alat kelaminnya, tapi hal-hal kayak gini, terus orang-orang yang suka menunjukkan bagian tubuhnya yang menurutnya indah, itu juga merupakan bentuk eksibisionis. Hhhm, intermezzo aja. Hehe. Jadi gue juga ngga memungkiri bahwa menulis diblog ini adalah suatu bentuk kenarsisan seperti yang orang-orang bilang ketika kita secara sadar (bukan tidak sadar) memiliki banyak foto dengan wajah sendiri dan difolderin. Toh setiap orang bebas berekspresi (sekali lagi).

Tapi, gue sendiri memiliki banyak alasan mengapa gue mengambil keputusan untuk menulis diblog seperti ini. Seperti yang sudah tampak di layout blog ini adalah, gue manganggap ini sebagai The Remedy. Atau dalam bahasa Indonesianya ; obat, memperbaiki, menolong, pertolongan, pengobatan. Yahh itulah. Buat yang bahasa Inggrisnya jago, tolong dibantu ya. Hehe. Soalnya gue bukan orang yang jago banget dalam berbilingual, yahh masih belajarlah ;)

Iya begitu. Gue memang mempunyai cita-cita profesi dari dulu sebagai seorang penulis, selain cita-cita gue sebagai diplomat. Hehe. Dan Alhamdulillahnya juga, cita-cita gue itu didukung dengan hobi yang membantunya, yaitu menulis :) biarpun gue memang bukan penulis yang handal dan tulisan gue juga bukan tipe-tipe tulisan yang layak untuk dibaca, tapi setidaknya gue sangat suka memanjakan keinginan gue untuk menulis. Hehe Alhamdulillah. Jadi kalo udah ada tugas ataupun lomba menulis essay, ataupun aplikasi-aplikasi apapun yang mengharuskan gue untuk menulis, wahh kalo sempet pasti gue ikutin tuh, hehehe kecuali kalu emang tugas dari sekolah, itu sih emang udah pasti harus dilakuin. Hehe kewajiban yang menyenangkan untuk dilakukan. Karena gue sangat yakin, segimana pun kewajiban yang kita lakukan, kita akan lebih maksimal kalu kita sangat menikmatinya dalam melakukan kewajiban tersebut dibanding dengan yang belum kita nikmatin. Walaupun emang kita bisa mulai beradaptasi untuk menyenangi sesuatu yang harus kita lakukan itu, tapi percaya deh, menikmati tuh lebih asik. Hehe.

Karena menurut gue, menikmati itu bisa ditafsirkan dengan berbagai macam. Ngga harus dalam suasana bahagia dan menyenangkan. Kadang ketika kita sedih kita juga pasti akan lebih khidmat merasakannya kalu kita bener-bener menikmati perasaan tersebut. Maksud gue, dengan tidak berpura-berpura bahwa kita tidak sedang sedih. Gue termasuk orang yang bisa nyembunyiin perasaan, maksudnya, gue bisa menyembunyikan perasaan gue ketika gue sedang sedih, marah, seneng, ataupun kecewa, kesel, bahagia, dan lain sebagainya. Tapi gue tidak mengartikan itu sebagai bentuk kepribadian yang lain, atau bermuka dua, pretending, atau apapun yang bisa jadi negatif. Karena gue lebih mengartikan itu sebagai bentuk penundaan peluapan perasaan. Hahaha. Seriously, karena gue sadar kalo ngga semua keadaan bisa diadaptasikan dengan perasaan kita. Gue termasuk orang yang lebih mudah mengendalikan perasaan dibandingkan mengendalikan keadaan. Jadi lebih baik ditunda dulu daripada apa yang sedang kita kerjakan terganggu sama keegoisan perasaan kita untuk meluap. Hehe.

Tapiiiii, ngga selamanya juga kok gue bisa seperti itu. Karena seperti yang orang-orang bilang, manusia juga punya batas kesabaran. Ketika gue sedang benar-benar marah, benar-benar bahagia, benar-benar sedih, benar-benar kesel, gue juga pernah secara tidak sadar terkeluarkan begitu saja. Dan ujung-ujungnya, gue nyesalin sendiri. Hahaha. Yahh orang-orang juga pernah kali berbuat khilaf ;)

Nahh, maksud gue menikmati di sini adalah, bener-bener menikmati perasaan itu ketika kita lagi sendiri. Sendiri? Iya sendiri. Kadang kalu kita lagi sendiri itu sebenernya lebih bebas ngungkapin apapun. Bukan berarti ansos atau anti sosial, (oh iya nanti gue pengen ngepost tulisan tentang ansos, banyak banget yang ada di pikiran gue mengenai ini) tapi yaa lebih khidmat aja. Hehe. Karena coba dipikir-pikir, kalu kita meluapkan ide dan pikiran kita ataupun perasaan kita yang sudah meluap-luap itu ke dalam keadaan di mana kita sedang melakukan sesuatu yang bener-bener harus dikerjakan secara professional, haduh bisa berabe itu. Professional termasuk dalam top 10 sikap yang harus gue lakukan ketika sedang melakukan sesuatu. Hahaha. Jadi, yaa selama kita bener-bener menikmati, pasti lebih khidmat. Hehe.

Intinya, menuangkan ide dan pikiran itu merupakan hal yang wajar karena kita kan punya toh hak asasi kita sebagai manusia untuk berpendapat? Asal itu tadi, tidak menyalahi aturan dan menyinggung perasaan orang lain yang melihatnya.

Yahh tulisan-tulisan gue di blog ini itu menganut asas yang selama ini menjadi slogan negara kita, Indonesia, yaitu Bhinneka Tunggal Ika, (beneren!) yaitu setiap orang bebas berpendapat karena pikiran dan pendapat serta karakter orang itu kan berbeda-beda, jadinya yaa sok atuh mau bilang apa, yang penting kita tetep satu. Maksud satu di sini adalah, satu tujuan, yaitu, menuju arah yang lebih baik lagi, atau positif ;)

Jadi, selamat menikmati …….. :)

Read more...

  © Mayang Rizky The Remedy by Mayang Rizky

Back to TOP